Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu …
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar …
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit …
Di masa itulah kamu tumbuh …
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu …
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang …
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru …
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu …
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat …
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga …
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih …
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan …
Bersyukurlah bila Bitung itu panas...
karena akan memaknai sejuk-dinginnya Kayuuwi.
tiba dengan selamat dari ber-"PENGUCAPAN SYUKUR..." Thanks God.
Minggu, 10 Juli 2011
Sabtu, 02 Juli 2011
Tentang Abu Vulkanik dan Dampaknya Pada Kesehatan
Saat meletus, gunung berapi memang umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke atmosfer. Abu vulkanik mengandung silika, mineral, dan bebatuan. Unsur yang paling umum adalah sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan fluoride. Ada juga unsur lain, seperti seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.
Khusus silika, sebenarnya memang ada di sekitar kita, dan sangat mungkin terhirup dalam kondisi normal tapi intensitasnya tidak besar, dan kalaupun terpapar tidak terus-menerus seperti saat letusan gunung seperti ini. Dengan intensitas tinggi, bisa jadi bulu-bulu hidung tak cukup kuat menahan serangan partikel polutan berbahaya. Belum lagi ada kemungkinan suhu panas dan gas-gas beracun yang mungkin ikut keluar bersama abu vulkanik. Akumulasi silika dalam paru-paru bisa mengakibatkan silikosis yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Silikosis umumnya menyerang pekerja tambang. Namun mereka terserang silikosis karena paparan silika konsentrasi tinggi dari jangka waktu yang lama.
Kondisi penduduk yang mungkin mengalami stres, kurang istirahat, dan kurang makanan bergizi, sehingga akan mengakibatkan daya tahan tubuh pengungsi turun. Lemahnya daya tahan tubuh ditambah paparan silika bisa membuat infeksi semakin mudah menyerang.
Partikel abu sangat kecil sehingga mudah tertiup angin hingga ribuan kilometer. Yang paling berpotensi merusak tubuh adalah partikel abu terkecil yang mencapai kurang dari 1/100 milimeter. Ini berbahaya karena mudah menembus masker kain dan masuk ke paru-paru.
Seseorang dengan bronkhitis, emfisema dan asma disarankan mengurangi aktivitas di luar ruang karena paparan abu vulkanik bisa memperparah gangguan kesehatan.
WHO mengatakan, konsentrasi abu vulkanik setiap gunung berapi berbeda, tergantung kondisi alam seperti suhu udara dan angin. Jika mengalami iritasi atau sakit di tenggorokan dan paru-paru, pilek, atau mata gatal, sebaiknya segera kembali rumah dan membatasi kegiatan di luar ruang,
Selain partikel berbahaya, abu vulkanik juga berpotensi mengandung gas belerang dioksida dalam kadar rendah. Itulah mengapa ketika mulai mencium aroma belerang, sangat disarankan segera menjauh dari kawasan tersebut.
Dampak kesehatan yang terjadi di luar kesehatan pernapasan atau paru, di antaranya iritasi pada mata, seperti mata berair hingga kebutaan. Kulit pun menjadi bagian yang terkena dampak akan bahaya vulkanik, di antaranya iritasi berupa gatal-gatal, bisa membuat erosi, bahkan kulit bisa terbakar karena abu vulkanik.
HUJAN ABU VULKANIK
Gunung Soputan mengeluarkan asap dan abu vulkanik yang umumnya terdiri dari partikel yang bentuknya tidak teratur, tajam dan bergerigi. Dengan kombinasi dan bentuk yang tidak teratur itu membuat abu vulkanik bersifat sangat menghancurkan.
Abu yang dikeluarkan bervariasi tergantung dari intensitas, ukuran partikel, kekuatan letusan dan kecepatan angin yang memabwa partikel-partikel tersebut. Hujan abu ini bisa disertai dengan guntur, kilat yang keras serta bau belerang yang kuat.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah abu vulkanik masuk ke dalam tubuh, yaitu:
Usahakan untuk tinggal di dalam rumah atau tempat pengungsian sebanyak mungkin, hal ini untuk meminimalkan paparan debu. Selain itu hindari aktivitas yang berat.
Jika memiliki penyakit asma atau gangguan pernapasan lain, pastikan memiliki pasokan obat yang cukup dan pelajari manajemen bernapas. Jika timbul masalah pernapasan lain segera hubungi dokter.
Usahakan untuk menghindari pintu atau jendela ketika akumulasi abu datang.
Jika ingin keluar, gunakanlah masker wajah untuk mengurangi inhalasi partikel abu. Menggunakan masker memang bisa membuat napas menajdi lebih sulit, tapi ini penting untuk menghindari inhalasi abu.
Jika tidak ada masker, gunakan sapu tangan, kain atau pakaian lain yang dapat menyaring partikel abu. Untuk meningkatkan efektivitasnya bisa membasahi kain dengan menggunakan air.
Gunakan kacamata dan melepaskan lensa kontak yang untuk melindungi mata dari iritasi.
Usahakan untuk selalu menggunakan baju lengan panjang dan juga celana panjang jika ingin bepergian atau membersihkan abu.
Hati-hati saat mengonsumsi air minum, usahakan air yang dikonsumsi tidak terpapar atau tercemar abu vulkanik.
Usahakan untuk menyiapkan pertolongan pertama seperti obat, minum, makanan dan pakaian ganti.
Jika terkena luka bakar, cedera dan menghirup gas atau abu, segera minta bantuan medis untuk mendapatkan perawatan.
Luka bakar yang timbul akibat abu vulkanik umumnya lebih dalam dan bisa mencapai otot, untuk itu diperlukan pertolongan segera agar luka bakar tidak semakin meluas yang dapat mengakibatkan kematian.
Bagaimana pertolongan pertamanya?
Jika mata kemasukan abu atau debu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama, yaitu:
Usahakan untuk tidak menggosok mata, karena akan membuat permukaan mata tergores yang nantinya menyebabkan infeksi seperti mata merah atau iritasi.
Pejamkan mata untuk beberapa saat, karena air mata akan berusaha membersihkan mata dari debu atau partikel yang masuk.
Jika tidak berhasil bisa dengan cara mencelupkan mata ke dalam air yang bersih untuk membantu mengeluarkannya.
Jika belum bisa keluar juga segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan.
Jika tubuh mengalami luka bakar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
Usahakan untuk membersihkan luka jika tidak parah dengan menggunakan air mengalir.
Saat tubuh terkena luka bakar, maka dengan sendirinya tubuh akan mengeluarkan cairan untuk mengobatinya.
Jika luka bakarnya cukup dalam atau luas, segera minta bantuan medis. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan organ yang lebih parah serta dehidrasi yang bisa memicu kematian.
Jika mengalami sesak napas akibat menghirup abu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
Berikan bantuan obat semprot inhaler.
Membantu seseorang ke posisi yang nyaman terutama duduk tegak sambil bersandar, jangan memposisikan orang untuk tiduran.
Cobalah untuk mengajaknya bernapas perlahan-lahan dan dalam.
Usahakan untuk mengajaknya ke tempat yang lebih bersih untuk menghindari paparan yang lebih berat.
Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau justru bertambah parah, mintalah pertolongan medis (detikhealth).
ke-biasa-an
"....jika lagi membuat postingan di FB...kebiasaan menaruh banyak titik di depan dan di akhir kalimat sepertinya sudah menjadi kebiasaanku...."
BANYAK memang yang bisa diwakilkan oleh deretan titik2 itu :
alasan pertama, kalimat(atau kata)yang ada telah dipikirkan sebelum diposting... (memang ada yach yg tanpa dipikirkan sebelumnya..? xixixixixii...), alasan kedua, kalimat (atau kata) itu berada ditengah suatu deretan kalimat yang panjang...jadi, tidak cuma itu sebenarnya...yang tampil itu hanya "utusan". "Utusan kata hati" ....heheheheee..jiaaaaa... !
alasan lain karena "ilusi optical" bahwa walau hanya satu kata sekalipun..., postingan itu terlihat 'bukan sendiri'...
KEBIASAAN adalah tingkah laku yang dijalankan secara konsisten dan berulang-ulang. hmmmmm... gimana kalo yang diulang-ulang itu membosankan...? kembali lagi ke "7 Kebiasaan Orang Kreatif". Bukankah sesungguhnya KEBIASAAN-ku itu hasil suatu KREATIFITAS..?
7 Kebiasaan Orang Kreatif ;
1. Bersikap terbuka
Satu kebiasaan utama orang kreatif adalah pada sikapnya yang terbuka terhadap segala macam ide, gagasan, dan pemikiran, mulai dari yang lurus-lurus saja sampai yang tergolong kontroversial. Ini bertolak belakang dengan kecenderungan kebanyakan orang yang hanya menerima hal yang disukai, diinginkan, dan tidak bertentangan dengan dirinya. Bagi orang kreatif, sesuatu yang lain daripada yang lain, yang baru, yang menantang, yang sekilas nampak tidak masuk akal, yang mengandung misteri, atau segala sesuatu yang begitu mengusik rasa ingin tahunya, merupakan menu menggairahkan yang setiap waktu memenuhi perhatiannya.
Kebiasaan inilah yang mengondisikan pikiran orang-orang kreatif selalu dalam keadaan terbuka, peka, dan siap menerima hal baru. Kebiasaan ini memudahkan mereka beradaptasi dan merespon secara positif (positive thinking) berbagai bentuk perubahan di sekelilingnya. Inilah kelebihan orang-orang kreatif sehingga banyak perubahan, penemuan teknologi baru, atau karya-karya spektakuler yang muncul dari proses kreatif mereka.Hampir semua perubahan besar dan strategis menuntut pergeseran-pergeseran atau bahkan pembalikan atas paradigma lama. Hanya dengan paradigma yang terbuka saja maka perubahan-perubahan besar bisa terjadi. Dalam dunia pemasaran pun, perubahan-perubahan radikal hanya bisa disuguhkan oleh perusahaan - perusahaan yang memberi peran penting kepada orang-orang kreatif.
2. Berani mencoba
Tak ada yang bisa menandingi keberanian orang-orang kreatif dalam bereksperimen dengan hal-hal baru, bahkan yang asing atau nampak tidak masuk akal. Sejalan dengan sikapnya yang terbuka dan hasrat ingin tahunya yang besar, orang kreatif selalu mencoba banyak hal baru. Orang kreatif sama saja dengan kebanyakan orang yang memiliki rasa takut terhadap hal-hal tertentu yang tidak sepenuhnya dia kenal. Yang membedakan dia dengan orang kebanyakan hanyalah pada tingkat keberaniannya untuk mencoba. Dengan mencoba orang kreatif menemukan banyak hal baru, memecahkan teka-teki atau misteri yang membuatnya penasaran, dan tentu saja memuaskan hasrat ingin tahunya yang begitu besar. Pengalaman mencoba adalah sesuatu yang sangat bernilai bagi orang kreatif. Ini membawanya kepada kebiasaan berikutnya yang tak kalah pentingnya; menyukai tantangan.
3. Menyukai tantangan
Jika ditanya hal apa yang bisa begitu menggerakkan orang-orang kreatif menuju karya-karya spektakulernya, jangan heran kalau jawabannya adalah tantangan. Orang-orang kreatif adalah para master dalam membangkitkan antusiasme dan motivasi berkreasi dari dalam maupun dari luar. Ia bisa menciptakan tantangan-tantangan pribadi dan merespon secara kuat tantangan dari luar. Tantangan selalu mengusik, mengganggu, bahkan menghantui orang kreatif. Pada saat yang sama, tantangan menjadi sumber energi yang luar biasa yang memacunya untuk berani menghadapi, bahkan mengalahkan tantangan tersebut.
Jadi, tantangan menjadi bagian dari aktualisasi diri orang-orang kreatif. Menyongsong tantangan selalu berarti kesempatan untuk meneguhkan jatidirinya. Sementara menghindari atau melewatkan tantangan selalu berarti mengeroposkan pondasi keyakinan diri dan eksistensinya. Maka jangan heran jika catatan rekor dunia dipenuhi oleh aksi-aksi ekstrim dan spektakuler dari orang-orang kreatif ini.
4. Mengolah
Hati-hati memberi perintah kepada orang kreatif. Jika perintah Anda tidak detail atau tanpa rambu-rambu yang jelas, bisa-bisa Anda jadi gemas dengan cara dia menggocek sana-sini untuk mencapai tujuan sesuai seleranya. Jangan berharap orang kreatif rela membiarkan sesuatu berjalan atau dalam keadaan seperti yang sudah-sudah, apa adanya, biasa-biasa saja, dan memuaskan orang-orang konservatif. Sebab itu jangan heran jika melihatnya sering sibuk menambah, mengurangi, membagi, memperkecil, memperbesar, memadukan, memoles, atau sedang menjungkirbalikkan dalil-dalil konvensional.
Orang-orang kreatif sangat ahli dalam menyiasati berbagai bentuk aral eksternal. Mereka juga cenderung independen dalam melakukan aktivitasnya dan selalu memasukkan roh 'kepribadiannya' dalam proses tersebut. Proses kreatif - dan merambah ke segala bentuk proses - bagi orang kreatif berarti proses aktulaisasi diri. Dia selalu tertantang untuk mengolah aspek internal dan eksternal demi mencapai hasil --yang menurut perkiraan dan imajinasinya-- lebih baik, bernilai, unik, dan lebih bercita-rasa.
5. Imajinatif
Jika Anda melarang orang-orang kreatif berimajinasi, maka Anda seperti melempar mereka ke tengah-tengah gurun yang panas terik gersang meradang nan kerontang tanpa setetes air pun. Berlebihan!
Imajinasi adalah karunia ilahi yang dasyat yang hanya dihadiahkan Tuhan YME kepada mahkluk kesayangannya, yaitu umat manusia. Imajinasi adalah nafasnya kreatifitas. Tanpa imajinasi tidak ada kreatifitas. Dengan imajinasinya orang-orang kreatif mampu menciptakan dunia yang tak terbatasi oleh dimensi waktu; masa lalu, masa kini, masa mendatang, atau masa yang hingga kini belum terdefinisikan.
Orang kreatif terbilang memanjakan imajinasinya, sesuatu yang dia pelajari dari kebiasaan anak-anak dalam masa pertumbuhan mereka. Orang kreatif cenderung terus menyegarkan imajinasinya dengan teknik - teknik, stimulan-stimulan, aktivitas, kebiasaan, bahkan ritual tertentu. Dengan kekuatan imajinasi inilah orang mendapat bahan mentah bagi proses kreatif dan hasil inovatifnya.
6. Menyukai variasi
Orang kreatif kurang menyukai hal-hal yang sifatnya monolitik, monoton, dikotomis, hitam-putih, benar-salah, atau pengkategorian - pengkategorian yang membatasi ekspresi kreatifnya. Sebaliknya mereka terbiasa untuk berpikir alternatif, menyuguhkan pilihan-pilihan, dan variasi. Banyak hal terasa begitu cepat membosankan. Namun kebosanan mereka bukanlah kebosanan sederhana, kebosanan yang pemecahannya tergantung pada sumber-sumber pemenuhan dari luar dirinya. Kebosanan orang kreatif adalah kebosanan yang menantang dan menggerakkan dirinya untuk menemukan hal baru, dengan mendayagunakan sumber - sumber, potensi, dan kemampuannya sendiri.
7. Bergairah
Sikap terbuka, keberanian mencoba, suka tantangan, variasi, dan memanjakan imajinasi membuat orang-orang kreatif selalu bergairah dalam segala yang dikerjakannya. Mereka seperti menikmati aliran energi kreatif sehingga nampak begitu terfokus, tak kenal lelah, suka lupa waktu, dan enggan diganggu jika berada dalam zona kreatifnya. Kebiasaan orang-orang kreatif adalah menikmati dinamika masalah atau selalu mengalahkan tantangan yang dihadapi dengan antusias dan optimis. Ini yang membuat mereka begitu kaya dengan gagasan dan produktif dalam pekerjaannya. Jangan lupa, kegairahan tersebut juga menunjukkan kemampuan mereka dalam mengalirkan energi positif kepada diri sendiri maupun orang sekitar. Sebab itulah orang-orang kreatif cenderung menikmati humor, bahkan memanfaatkannya sebagai metode - metode khusus dalam memecahkan masalah. Tak sedikit dari mereka adalah penikmat atau produsen humor yang sejati.
kong dank..? mari membuat sesuatu KEBIASAAn kecil yang bermakna KREATIF...
Langganan:
Postingan (Atom)