Keperawatan merupakan salah satu profesi yang turut mengusahakan tercapainya tujuan pembangunan kesehatan tersebut, maka keperawatan berupaya untuk memberikan pelayanan keperawatan dari yang bersifat kompleks kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan masalah kesehatan yang sering terjadi diberbagai tatanan kehidupan manusia.
Implementasi perkembangan keperawatan di Indonesia menuju perkembangan keperawatan sebagai profesi di pengaruhi oleh berbagai perubahan yang cepat sebagai akibat tekanan globalisasi juga menyentuh perkembangan keperawatan profesional, juga semakin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan akibat kondisi sosial ekonomi yang semakin baik, termasuk latar belakang pendidikan yang semakin tinggi yang berdampak pada tuntutan pelayanan keperawatan yang semakin berkualitas.
Keperawatan jiwa sebagai bagian dari kesehatan jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya. Perawat jiwa dalam bekerja memberikan stimulus konstruktif kepada sistem klien (individu, keluarga, kelompok dan komunitas). Dan membantu berespon secara konstruktif sehingga klien belajar cara penyelesaian masalah. Selain menggunakan diri sendiri secara terapeutik, perawat juga menggunakan terapi modalitas dan komunikasi terapeutik.
Hasil penelitian WHO-Dep.Kes pada tahun 1997 antara lain menyebutkan bahwa rata-rata lebih dari 70% perawat tidak mempersiapkan diri mereka sendiri secara adekuat dalam melakukan keterampilan klinik. Disamping itu lebih dari separuh perawat tidak pernah mengikuti pelatihan keperawatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir serta beban kerja perawat yang berlebihan dalam melaksanakan tugas-tugas rutin dan tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar