Nyeri adalah pengalaman subjektif yang meliputi komponen sensorik maupun subjektif yang meliputi komponen sensorik maupun emosional. Karenanya intensitas pengalaman nyeri dan mekanisme untuk mengatasinya bervariasi antar individu. Namun, ketidakmampuan penderita pediatri, untuk dengan jelas mengkomunikasikan pengalaman nyeri telah menimbulkan mitos social yang kompleks dan kesalahan secara medis yang mengakibatkan kurang cukupnya terapi nyeri pada anak (Behrman,2000). Nyeri tidak bisa dihindarkan, kehidupan tidak lepas dari nyeri. Orang harus belajar hidup dari nyeri, mengontrolnya, daripada dikontrol oleh nyeri. Orang dewasa dan anak-anak yang mengalami nyeri merasa tubuh dan kehidupan mereka diluar kontrol. Usaha harus dibuat untuk memberikan pilihan atau kontrol selama nyeri. (Carpenito,1998).
Langkah pertama program manajemen nyeri komprehensif adalah evaluasi kebutuhan perorangan penderita. Harus dilakukan pendidikan sesuai umur dengan diskusi mengenai perencanaan perawatan yang diusulkan atau setiap tindakan yang direncanakan. Dengan mengijinkan penderita untuk berpartisipasi dan terlibat dalam pemilihan rencana terapi sejauh mungkin, keyakinan diri dan kerjasama penderita dari hampir semua usia dapat ditingkatkan (Behrman,2000). Intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri anak salah satunya adalah melakukan strategi nonfarmakologis untuk membantu mengatasi nyeri karena teknik seperti distraksi dapat membuat nyeri dapat lebih ditoleransi (Wong, 2003).
Reaksi anak terhadap tindakan yang tidak menyakitkan sama seperti reaksi terhadap tindakan yang sangat menyakitkan (Nursalam, Susilaningrum dan Utami, 2005). Banyak studi mencatat bahwa ketika orang dewasa dan anak-anak dan menjalani pembedahan yang sama, anak-anak tidak memerlukan obat analgesik (Eland &Anderson, 1977;Beyer,1983 dalam Carpenito,1998) . Studi dari Andrea Windich-Biermeier, RN yang mengevaluasi efek distraksi yang dipilih sendiri oleh anak yang mendapat prosedur invasive menunjukkan efek penurunan nyeri yang signifikan (www.jpo.sagepub.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar